Trigeminal Neuralgia atau TN disebabkan oleh sentuhan atau penekanan pembuluh darah pada saraf nomor 5, yaitu saraf yang mengatur perasa wajah yang letaknya di sekitar batang otak. Ciri umum dari penderita TN yaitu daerah yang ada di kawasan gusi, gigi maupun kawasan mulut, Sakit Gigi Berulang, dan wajah mengalami sakit luar biasa. Karena itu, selama ini penderita TN selalu menduga gigi sebagai pemicu utama sehingga rata-rata penderita tak keberatan saat gigi-giginya yang diduga sebagai biang masalah itu dicabut, Sakit Gigi Berulang. Bahkan, ada beberapa pasien tak hanya belasan yang dicabut tapi keseluruhan giginya sampai ompong. Tapi lagi lagi, semua itu tak akan mampu menghilangkan sakit. Perlu ditegaskan, TN ini bukan karena gigi, stres, kelelahan ataupun kecemasan pada diri penderita. Gangguan psikis berupa cemas, tegang dan sebagainya hanya memperparah reaksi bukan sebagai pemicu. Semakin cemas penderita TN maka denyut pembuluh darah yang menekan saraf nomor 5 makin kuat sehingga otomatis reaksi pada wajah penderita akan semakin parah. Jadi kalau ada informasi yang menyatakan penyebab utama TN bersumber dari gigi atau yang bersifat psikologis, maka sebaiknya informasi tersebut dikesampingkan karena tidak ada korelasinya.
Munculnya TN itu semata-mata karena adanya perlengketan dan penekanan saraf nomor 5 oleh pembuluh darah. Karena itu tidak ada tindakan medis lain yang bisa dilakukan untuk memisahkan perlengketan antar keduanya kecuali hanya dengan pembedahan. Pemberian obat, injeksi, pijat juga tusuk jarum, tidak memungkinkan untuk bisa menyembuhkan. Lalu muncul pertanyaan, bagaimana risiko operasi itu sendiri, mengingat letak perlengketan itu berada di area terpenting dari otak yaitu batang otak. Kemajuan teknologi kedokteran saat ini membawa banyak kemudahan dalam operasi bedah saraf. Tersedianya alat bedah mikro serta mikroskop khusus yang bisa menjangkau struktur paling dalam di otak akan meningkatkan kemampuan operasi jenis penyakit tertentu yang sebelumnya sulit dilakukan. Tindakan operasi untuk penderita TN adalah salah satu jenis operasi yang membutuhkan penggunaan piranti canggih ini. Operasi Microsurgery berjalan tidak terlalu lama, hanya sekitar satu jam. Operasi itu sendiri tanpa perdarahan juga tanpa melukai struktur otak yang normal. Dilakukan dengan pembiusan total sehingga memudahkan prosedur operasi mikro yang memerlukan ketelitian dan kecermatan amat tinggi. Selama operasi berlangsung keluarga pasien bisa secara langsung melihat jalannya operasi dari layar monitor dari ruang terpisah.
Yang diperlukan bagi pasien menjelang operasi adalah persiapan mental, dukungan keluarga dan kerabat sangat berperan sebelum menjalani operasi. Disarankan pula bertukar pengalaman dengan sesama penderita yang sudah operasi. Kondisi fisik yang prima akan mempercepat pemulihan pasca operasi, hal ini bisa dicapai dengan olahraga rutin, jalan pagi ataupun senam, fitness menjelang operasi.Sehari sebelum operasi pasien masuk rumah sakit guna persiapan medis, tim dokter akan memeriksa ulang untuk memastikan bahwa operasi akan berjalan aman tanpa ada kendala yang berarti, para dokter ahli akan dilibatkan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien.
Kortex Comprehensive Brain Spine Center memahami dengan baik kebutuhan pelayanan bedah saraf secara personal dengan fasilitas tehnologi kedokteran canggih dan sentuhan budaya lokal yang ramah. Dengan tim dokter yaitu dr. M. Sofyanto, Sp.BS, dr. Gigih Pramono, Sp.BS, dr. Agus Anab, SP.BS, dr. Budi Setiawan, Sp.BS, dr. Bambang Kusnardi, Sp.S yang berpraktik di National Hospital, Manyar Medical Center Surabaya, dan Persada Hospital Malang. Kunjungi Instagram dan youtube kami di @kortexid
Kortex
Whatsapp : (62) 811 3535 711
Instagram : Kortex.id
Youtube : Kortex Channel